Peduli Korban Banjir Bengkulu, Nur Asia Uno Sumbang Bantuan Melalui Dompet Dhuafa

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Sebagai bentuk kepedulian untuk membantu korban banjir dan tanah longsor di Bengkulu, istri Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno, Nur Asia Uno memberikan bantuan melalui lembaga sosial kemanusiaan Dompet Dhuafa, Jumat (3/5/2019)

Pantauan Tribunnews.com di Kantor Dompet Dhuafa di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nur Asia Uno tiba sekira pukul 13.15 WIB.

Ia tampak mengenakan kemeja berwarna biru muda.

Sesampainya di Kantor Dompet Dhuafa, ia langsung disambut oleh para jajaran pegawai dan melakukan perbincangan dengan Direktur Mobilisasi Zakat Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi.

"Jadi di hari ini kita membantu untuk yang banjir Bengkulu yang terkena musibah," katanya.

Mpok Nur, panggilan akrab Nur Asia Uno, berharal bantuan tersebut bisa meringankan beban yang ditanggung oleh para korban banjir Bengkulu.

"Mudah-mjdahan bisa membantu mereka dan membuat mereka menjadi recovery keadaannya," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Mobilisasi Zakat Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi berterima kasih kepada Mpok Nur yang telah mempercayakan kepada pihaknya untuk menyalurkan bantuan tersebut.

"Terjma kasih kepada Ibu Nur Asia Uno sudah hadir di Dompet Dhuafa dan memercayakan kami sebagai lembaga yang diberikan amanah dari kepedulian Ibu," katanya.

"Semoga keberkahan kepada buat ibu dan keluarga dan rekan-rekan semua yang mewakili tim atau komunitas yang diajak hari ini," pungkasnya.

Sebelumnya, bencana banjir dan longsor yang menerjang 8 kabupaten di Provinsi Bengkulu terjadi pada Sabtu (27/4/2019).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mencatat, banjir dan longosor yang menerjang Bengkulu telah mengakibatkan sejumlah 30 orang dinyatakan meninggal dunia dan enam lainnya hilang hingga (1/5/2019) pukul 16.00 WIB.

Sutopo mengatakan, jumlah korban tertinggi berasal dari Kabupaten Bengkulu Tengah dengan jumlah 24 orang.

"Korban meninggal dunia tertinggi teridentifikasi dari Kabupaten Bengkulu Tengah dengan jumlah 24 orang, sedangkan Kota Bengkulu tiga orang dan Kepahiang tiga orang," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com pada Rabu (1/5/2019). (*)

Dianjurkan